Pages

Kamis, 14 Maret 2013

 ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Pesan Persatuan Rahbar

Pesan Persatuan Rahbar

Barat dan Amerika berusaha memecah belah umat Islam dengan isu perbedaan mazhab Syi’ah dan Ahli Sunnah, perbedaan suku dan kebangsaan di antara mereka.

Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i, pimpinan tertinggi Revolusi Islam Iran, di dalam pertemuannya dengan ratusan dosen, intelektual dan cendekiawan yang menghadiri Konferensi Internasional Dosen dan Kesadaran Islam, menegaskan pentingnya Kesadaran Islam seraya menganalisa posisi agama dan syariat Islam serta masyarakat muslim di dalam revolusi yang tengah terjadi di berbagai negara, tidak lupa pula dia mengingatkan penyakit dan bahaya yang mengancam revolusi-revolusi tersebut.
Dalam kaitannya dengan peran tokoh dan cendekiawan dalam menyelamatkan bangsa serta menjamin kesejahteraan mereka, Ayatullah Uzma Khameneh’i mengatakan, ‘Dari sisi ini, penyelenggaraan Konferensi Dosen dan Kesadaran Islam terasa penting sekali.’
Terang dia, syarat utama para tokoh dan cendekiawan dapat berperan aktif dalam gerakan masyarakat menuju kebahagiaan dan keselamatan adalah ikhlas atau ketulusan hati untuk Allah Swt, keberanian, kewaspadaan, kerja keras, dan ketidakrakusan. Dia mengingatkan bahwa Kesadaran Islam di tengah masyarakat Muslim ini merupakan peristiwa besar di dunia kontemporer, bahkan di beberapa negara telah berujung pada revolusi dan penggulingan rezim-rezim yang bejat.
Menurutnya, Kesadaran Islam ini fenomena yang sangat dalam dan luas, karena itu musuh-musuh Islam ketakutan. Dia melanjutkan, ‘Mereka berusaha keras untuk mengubah tajuk Kesadaran Islam bagi gerakan besar kontemporer di kawasan ini dengan tajuk-tajuk yang lain, karena mereka sangat takut pada kemunculan Islam yang hakiki dan sesungguhnya.’
Tegasnya, ‘Mereka tidak mengkhawatirkan –model- Islam budak dolar, Islam yang hanyut dalam kebejatan dan kebangsawanan, atau Islam yang tidak mengalir di tengah masyarakat. Tapi mereka gemetar dan ketakutan melihat Islam yang aktif dan dinamis, Islam yang mengalir di tengah masyarakat, Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai seperti tawakal kepada Allah Swt, dan Islam yang meyakini janji Ilahi.’
Pimpinan Revolusi Islam Iran melanjutkan, ‘Kami percaya bahwa gerakan agung dan kontemporer ini merupakan Kesadaran Islam yang sesungguhnya dan berbasis masyarakat, sehingga tidak mudah untuk disimpangkan.’

Keislaman Gerakan di Kawasan

Untuk lebih jelasnya, dia menyebutkan sebagian bukti bahwa gerakan ini islami dan mengatakan, ‘Syi’ar-syi’ar yang digunakan oleh masyarakat dalam revolusi di kawasan adalah syi’ar-syi’ar Islam, dan yang berperan besar dalam membentuk perkumpulan besar serta menggulingkan rezim bejat adalah orang-orang meyakini agama Islam. Semua itu membuktikan bahwa gerakan ini islami.’
Dia ungkapkan satu bukti lagi tentang keislaman gerakan ini, yaitu suara rakyat untuk kubu yang berhaluan Islam dalam pemilu negara-negara tersebut. Terangnya, ‘Pada masa kini, sekiranya pemilu yang bebas dan sehat diselenggarakan di mayoritas belahan dunia Islam dan para tokoh serta politikus muslim aktif di tengah medan, niscaya rakyat akan memilih tokoh dan politikus yang berhaluan Islam tersebut.’

Pesan Penting Seputar Revolusi

Selanjutnya, pimpinan tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Khameneh’i mengingatkan berapa hal tentang gerakan dan revolusi di kawasan. Hal pertama yang dia ingatkan adalah pentingnya penelitian mengenai penyakit atau bahaya yang mengancam gerakan dan revolusi, khususnya yang tengah berlangsung di Mesir, Tunisia dan Libiya. Lalu dia mengatakan, ‘Selain itu, tujuan revolusi harus dijelaskan, karena ketidakjelasan tujuan akan menyebabkan kebingungan.’
Dalam kaitannya dengan tujuan, ‘kebebasan dari hegemoni global’ dia sebut sebagai salah satu tujuan dari Kesadaran Islam. Lalu dia katakan, ‘Masalah ini harus dinyatakan secara tegas, karena apa pun anggapan bahwa mungkin arogansi global yang dipimpin oleh Amerika akan menerima gerakan Islam adalah anggapan yang salah.’ Dia tambahkan, ‘Di mana ada Islam dan pendukungnya, Amerika pasti berusaha penuh untuk memusnahkannya. Tentu saja usaha itu ia sembunyikan di balik senyuman.’

Tentukan Garis Pemisah dari Arogansi Global

Ayatullah Uzma Khmanehe’i menegaskan pentingnya revolusi di kawasan untuk menentukan garis pemisah mereka dari arogansi global dan adidaya. Dia mengucapkan, ‘Kami tidak menghimbau mereka untuk berperang melawan arogansi global, tapi kalau saja mereka tidak menentukan garis pemisah darinya niscaya mereka akan terperdaya.’
Dia mengingatkan bahwa arogansi global menguasai dunia dengan sarana uang, senjata dan ilmu pengetahuan. ‘Meskipun Dunia Barat mempunyai sarana-sarana itu’ tegasnya, ‘Tapi salah satu kendala besar mereka sekarang adalah tidak punya pikiran dan gagasan baru untuk umat manusia, padahal Islam mempunyai ide baru dan peta jalan yang jelas.’
Menurutnya, Islam memiliki peta jalan dan ide-ide baru, lalu dia katakan, ‘Hal ini merupakan titik kuat dunia Islam, dimana dengan adanya penentuan tujuan atas dasar ide-ide itu maka senjata, uang atau pun ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Barat tidak mungkin berpengaruh lagi seperti dulu.’
Di samping menentukan tujuan dan garis pemisah dari arogansi global, dia juga menyebutkan bahwa salah satu tujuan utama Kesadaran Islam adalah sentralitas Islam dan menjadikan syariatnya sebagai poros gerakan. Dia mengungkapkan, ‘Ada usaha besar-besaran yang sedang dilakukan demi mengesankan Islam sebagai syariat yang tidak seirama dengan kemajuan, perkembangan dan peradaban. Padahal, Islam mampu menjawab seluruh kebutuhan umat manusia pada semua abad dan periode kemajuan mereka.’
Dia sangat menyayangkan kelompok-kelompok kolot dan jumud yang, dengan kata dan sepak terjang mereka, telah menyediakan tempat istimewa bagi anggapan tentang ketidakharmonisan Islam dengan kemajuan. ‘Penting sekali pemikiran yang meyakini kemampuan Islam untuk menjawab seluruh tuntutan umat manusia.’ Jelasnya.

Ke Arah Pembuatan Sistem

Pembuatan sistem, menurut Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i, merupakan salah satu tujuan dari Kesadaran Islam. Seraya menyinggung pengalaman historis di kawasan utara Afrika yang gagal akibat tidak ada bentukan sistem, dia mengatakan, ‘Jika di negara-negara revolusi, tidak segera dibuatkan sistem dan dibangunkan dasar-dasar yang kokoh, tentu saja revolusi itu terancam bahaya.’

Dukungan Rakyat

Mempertahankan dukungan rakyat, sebutnya, adalah hal yang penting sekali bagi revolusi di kawasan. Dia mengatakan, ‘Kekuatan sejati ada di tangan rakyat, di mana pun rakyat sehati dan serempak mendukung tokoh serta pimpinan mereka niscaya Amerika, bahkan adidaya yang lebih besar dari Amerika sekali pun, tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka.’
Dia menegaskan pentingnya mempertahankan rakyat untuk tetap aktif di tengah medan seraya berkata, ‘Kalangan intelektual, penulis, sastrawan, dan lebih khusus lagi ulama mempunyai peran yang penting dan besar. Maka sewajarnya mereka menjaga rakyat tetap waspada dan sadar dengan cara menjelaskan tujuan revolusi, rintangan dan musuh mereka.’

Kemajuan Sains dan Teknologi

Masalah penting lain, kata pimpinan Revolusi Islam Iran ini, bagi penguatan negara-negara Islam, khususnya yang baru revolusi adalah pendidikan ilmu pengetahuan untuk kalangan pemuda dan kemajuan sains serta teknologi. Dia menegaskan, ‘Ini bisa dilakukan. Buktinya adalah pengalaman nyata dan sukses Republik Islam Iran.’
Dia menambahkan, ‘Iran, pra kemenangan revolusi Islam, berada di ranking yang sangat rendah dalam hal kemajuan sains. Tapi sekarang, berkat Islam dan revolusi, negara ini menduduki rangking tinggi dunia, dan berbagai data statistik yang dikeluarkan oleh pusat-pusat ilmu pengetahuan terkemuka dunia membenarkan kemajuan pesat Iran dalam hal ini.’
‘Pengalaman sukses ini’, tegasnya, ‘seyogianya dilanjutkan di negara-negara Islam lain, sehingga dunia Islam menduduki posisi sebagai otoritas ilmu pengetahuan sedunia.’
Dia mengingatkan, ‘Pemerintahan Islam di Iran telah membuktikan bahwa kemajuan pesat dan ranking tinggi dalam ilmu pengetahuan dapat diraih dengan agama dan syariat Islam.’

Persatuan

Selanjutnya, Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i menyebutkan hal lain yang sangat penting dan dibutuhkan oleh dunia Islam, yaitu persatuan. Dia mengatakan, ‘Barat dan Amerika berusaha memecah belah umat Islam dengan isu perbedaan mazhab Syi’ah dan Ahli Sunnah, perbedaan suku dan kebangsaan di antara mereka. Karena itu,’ terang dia, ‘Semua pihak harus waspada dan hendaknya mereka mengkaji berbagai persoalan dari sudut pandang ini dan menentukan sikap atas dasar itu.’
Dia menegaskan bahwa meskipun berada di bawah tekanan dan konspirasi adidaya, Dunia Islam tetap maju dan berkembang. Lalu dia mengatakan, ‘Salah satu buktinya adalah perang delapan hari warga Palestina, yang secara geografis berada di daerah yang sangat kecil bernama Gaza, melawan rezim Zionis yang mengaku sebagai angkatan bersenjata yang paling kuat di dunia. Perang ini diakhiri dengan genjatan senjata yang syarat-syaratnya ditentukan oleh warga Gaza, Palestina.’
Kemudian dia mengingatkan seraya bertanya, ‘Apa mungkin sepuluh tahun yang lalu orang akan percaya bahwa fenomena ini bakal terjadi?!’
Dia menyambut kemenangan ini sambil berkata, ‘Selamat atas kalian wahai rakyat Palestina, selamat atas kalian wahai Hamas, Jihad Islami dan kelompok-kelompok pejuang Palestina lainnya di Gaza, selamat atas mereka yang telah menampilkan keberanian seperti ini.’ Dia menambahkan, ‘Secara pribadi saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pejuang Palestina atas pengorbanan, kerja keras dan kesabaran mereka.’
Perang delapan hari Gaza ini, menurutnya, adalah pelajaran penting bagi rakyat Palestina, begitu pula untuk seluruh umat Islam. ‘Perang Gaza menunjukkan bahwa sekiranya semua bersatu padu dan bersabar dalam berbagai kesulitan, niscaya janji Ilahi akan kemenangan dan kelapangan pasca kesusahan pasti terealisasi.’
Pimpinan tertinggi Revolusi Islam Iran ini juga menyinggung masalah Bahrain, dia mengatakan, ‘Sayang sekali dalam kasus Bahrain kita menyaksikan sikap diam Dunia Islam, dan ini terjadi akibat pola pandang mereka yang keliru terhadap kasus ini.’ Dia melanjutkan, ‘Sebagian dari mereka melihat masalah ini dari sudut pandang perbedaan mazhab. Berdasarkan pola pandang itu, boleh hukumnya membela bangsa yang tengah bangkit melawan pemerintah bejat, kecuali jika bangsa itu bermazhab Syi’ah, seperti rakyat Bahrain!’
Pola pandang yang tepat, terang dia, dalam memperhatikan berbagai masalah di kawasan adalah pola pandang yang menyoroti rekayasa musuh, sarana dan tipu daya mereka. Atas dasar itulah sikap Republik Islam Iran terhadap masalah yang terjadi di Suriah. Dia menjelaskan, ‘Republik Islam Iran menentang penumpahan darah seorang muslim walau hanya setetes. Dan pihak yang bertanggungjawab atas kondisi Suriyah saat ini adalah orang-orang yang menyeret negara itu ke perang dalam negeri, perusakan, dan pembunuhan sesama saudara.’
Mengingat keterbatasan waktu yang menjelang adzan shalat dzuhur, Ayatullah Uzma Ali Khameneh’i tidak sempat menyampaikan pesan-pesan lainnya, dan sebelum mengkahiri pembicaraan dia menegaskan bahwa tuntutan bangsa-bangsa seyogianya diperoleh melalui cara-cara yang wajar dan sedapat mungkin tanpa kekerasan.

Sekedar informasi,

WASSALAMUALAIKUM WR.WB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar